Kabupaten Banjar, SuratKabarDigital.com – Hasrat untuk bertemu perempuan dari aplikasi MiChat berakhir tragis bagi dua pria bersaudara di Martapura. Satu orang meregang nyawa, sementara satu lainnya luka-luka setelah dikeroyok delapan orang, termasuk empat perempuan.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (2/8/2025) malam, di sebuah rumah di Jalan Damai Desa Sungai Sipai Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar.
Kapolres Banjar AKBP Dr Fadli mengatakan, peristiwa bermula saat korban MN (24) menggunakan aplikasi MiChat untuk mencari perempuan untuk menyalurkan hasratnya.
“Dalam aplikasi itu, MN berkomunikasi dengan seorang perempuan dan sepakat untuk bertemu dengan tarif Rp250 ribu,” ujar Kapolres, Senin (5/8/2025) saat Konferensi Pers.
Namun sesampainya di lokasi yang disepakati, MN merasa tertipu karena wajah perempuan tersebut tidak sesuai dengan foto profil. Korban lalu membatalkan kencan tersebut, tetapi diminta tetap membayar Rp100 ribu sebagai ganti rugi.

Setelah menyerahkan uang, MN hendak pergi. Namun, ia terkejut karena knalpot sepeda motornya raib. Merasa dipermainkan, MN meninggalkan lokasi dan kembali dengan kakaknya, AS (31), untuk menyelesaikan masalah secara langsung.
“Kedatangan mereka justru ditanggapi sebagai ancaman oleh para pelaku. Tanpa ampun, keduanya langsung dikeroyok oleh delapan orang menggunakan balok kayu dan benda tumpul lainnya,” ucapnya.
Akibatnya, korban AS mengalami luka berat di bagian kepala dan meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke RSUD Ratu Zaleha. Sementara MN mengalami luka-luka.
Dari hasil penyelidikan, polisi menetapkan delapan orang sebagai tersangka pengeroyokan. Empat di antaranya adalah perempuan. Mereka adalah KS (28), AH (45), MG (40), AR (26), AT (27), HN (29), SAR (27) dan LI (32) (masih buron/DPO).
Polisi juga menyita beberapa balok kayu dan pakaian para pelaku dan korban sebagai barang bukti.
“Para pelaku dijerat Pasal 170 ayat (2) ke-3e KUHP tentang pengeroyokan yang menyebabkan kematian, dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara,” katanya.
(Randi, red)